• Breaking News

    Jumat, 17 Februari 2017

    Merancang Jaringan Hotspot dengan Menggunakan mikrotik dan Acces Point

    Merancang Jaringan Hotspot dengan Menggunakan mikrotik dan Acces Point

    landing page.jpg
    Sekarang ini istilah hotspot pasti sudah biasa terdengar ditelinga masyarakat. Hotspot sudah menjadi hal yang bisa dengan mudah ditemui disekitar masyarakat. Bahkan sekarang di desa-desapun sudah banyak terdapat hotspot. Hotspot sendiri juga merupakan suatu kebutuhan masyakat yang mana di sana masyarakat dapat menggunakan koneksi internet skala besar tanpa harus terlalu membebani finansial masing-masing. Seiringan dengan banyaknya hotspot, muncul tipe-tipe hotspot baru yang memiliki fitur-fitur yang lebih memudahkan pengguna dalam mengaksesnya. Salah satunya merupakan fitur login pada landing page yang mana membuat keamanan dari suatu hotspot lebih terjamin dengan sistem multi user dengan multi tipe user. Pada kesempatan ini saya ingin membagi ilmu mengenai cara membuat hotspot dengan menggunakan perangkat Mikrotik dan Wireless Access Point. Sehingga hotspot yang disebarkan oleh Wireless Acces Point memiliki keamanan yang lebih kuat dengan bantuan perangkat mikrotik. Langsung saja kita siapkan bahan-bahannya : 
    1. Seperangkat Wireless Access Point
    2. Seperangkat Mikrotik
    3. Seperangkat Laptop atau Komputer
    4. 3 buah Kabel UTP Cross Over dengan konektor RJ-45
    5. Perangkat yang digunakan sebagai Sumber Internet (modem, saluran kabel internet, dsb)
    6. Software Winbox (yang bisa diunduh di sini untuk Windows) bagi pengguna linux dapat membaca cara membuka aplikasi windows di linux
    Lalu berikut ini langkah-langkah konfigurasinya (klik gambar untuk memperbesar) :

    Pertama-tama sambungkan semua kabel UTP pada port mikrotik ether1, ether2, dan ether5. Lalu sambungkan kabel dari ether1 ke sumber koneksi internet seperti modem, ether2 ke laptop atau komputer kita, lalu ether5 kita sambungkan ke Wireless Access Point. Lalu dari laptop kita (perumpamaan memakai laptop) kita buka aplikasi winbox.exe yang sudah disiapkan tadi.
    Kemudian klik pada bagian neighbors, akan muncul perangkat tersedia. Bila belum tersedia, klik refresh beberapa kali jika masih belum muncul coba cek koneksi kabel UTP.
    Kemudian klik perangkat pada rincian MAC Address agar MAC Address autofill pada kolom atas untuk connect. Kemudian klik connect.
    Kemudian selanjutnya akan terbuka window konfigurasi mikrotik pada winbox.
    Untuk yang pertama kita mengubah pengaturan ether1 agar mendapatkan ip dhcp sebagai client. Karena kalau semisal kita menggunakan ip lokal statis, maka tidak akan bisa disambungkan dengan jaringan internet secara luas. Maka dari itu kita harus mendapatkan ip publik yang sudah resmi dari ISP.
    Lalu akan terbuka sub window baru di dalam window winbox, pada window tersebut klik tombol add (plus merah) untuk menambahkan pengaturan baru dhcp client.
    Setelah akan terbuka window baru, pada window ini kita cukup mengatur port ether yang dipakai, yang mana merupakan ether1.
     Kemudian akan tertambah pengaturan baru dan ether1 akan memiliki ip dari ISP.
    Lalu selanjutnya pengaturan Firewall yang mana kita akan menggunakan pengaturan NAT yang mana fungsi untuk mewakili beberapa ip cukup dengan satu node IP. Di sini NAT yang dipakai tipe srcnat yang mana kita menggunakan satu ip publik dari ISP untuk mewakili seluruh jaringan lokal.


    Pada window baru yang terbuka, klik tombol add lagi seperti pada dhcp client tadi.
    Lalu selanjutnya set sesuai dengan pengaturan yang saya bahas tadi. Lalu selanjutnya klik tab action.
    Ubah action menjadi masquerade. Kemudian klik OK.
    Untuk selanjutnya kita mensetting DNS. Ada pada menu IP pada sub menu DNS.
    Lalu akan terbuka window baru yang berisi pengaturan DNS. Karena tadi kita mendapatkan dari DHCP sekaligus dengan DNS-nya, maka seharusnya sudah ada DNS yang tersetting. Lalu kita cukup mencentang Allow Remote Request. Kemudian klik OK.
    Kemudian kita bisa mengetes apakah mikrotik sudah terkoneksi internet apa belum dengan terkoneksinya dengan sumber internet dengan ping DNS google atau DNS lain.
    Lalu untuk selanjutnya kita atur ip address untuk port ethernet lain. Pada menu IP lalu sub menu adresses.
    Kemudian tekan tombol add, setelah terbuka window baru lagi kita memasukkan ip address dan memilih interface yang akan diubah ip-nya. Dalam hal ini kita set dulu interfaces port ether2. Karena akan dipakai untuk server dhcp. Lalu klik OK.
    Untuk selanjutnya kita akan membuat dhcp server yang mana akan digunakan sebagai saluran menuju laptop admin agar kita tidak perlu setting ip lagi apabila nanti reconnect. Letaknya pada menu IP sub menu dhcp server.
    Kemudian setelah terbuka window baru, klik pada tombol dhcp setup untuk membuat pengaturan dhcp server baru.
    Pada pembuatan dhcp server, pertama-tama kita atur interface yang akan dipakai untuk menyebarkan dhcp.
    Selanjutnya mengatur subnet yang akan dipakai untuk dhcp. Sesuaikan dengan IP dari interface yang tersambung tadi.
    Kemudian memasukkan ip yang digunakan sebagai gateway atau jalan masuk menuju jaringan lain. Dalam hal ini kita menggunakan IP dari interfaces mikrotik yang tersambung pada jaringan.
    Selanjutnya pengaturan rentang ip address yang akan dipakai untuk dibagikan kepada client dhcp. Pastikan ip tersebut juga termasuk dalam satu jaringan dengan ip interfaces yang tersambung tadi (gateway). Gunakan tanda hubung untuk menunjukkan hingga, dan gunakan tanda koma untuk memisah beberapa ip address tak urut.
    Selanjutnya kita memasukkan ip DNS yang akan dipakai. Biasanya bagian ini akan terisi otomatis jika kita sudah mendapatkan koneksi internet dan ip dhcp dari server internet.
    Kemudian terakhir kita memasukkan lease time dari ip dhcp.
    Setelah selesai konfigurasi akan ada konfirmasi window.
    Kemudian apabila sudah mendapatkan ip dari server dhcp, selanjutnya kita tes koneksi internet dengan membuka website google.
    Kemudian kita masuk ke pengaturan interfaces yang nanti akan disambungkan pada jaringan WLAN. Kita setting IP pada menu IP>addresses.
    Kita tambahkan pengaturan baru dengan klik tombol add.
    Kemudian kita set ip-nya lalu interfaces kita pilih ether5. Kita sesuaikan dengan port yang disambungkan untuk WLAN.
    Karena tadi kita sudah mengatur interfaces yang akan dipakai untuk server dhcp, sekarang kita tinggal membuat pengaturan dhcp servernya di menu IP>dhcp server.
    Pada window dhcp server klik dhcp setup.
    Kemudian interfaces-nya kita sesuaikan dengan yang tadi.
    Lalu jaringannya kita sesuaikan dengan ip interfaces yang kita pakai sebagai server tadi (contoh:ether5).
    Lalu kita memasukkan ip yang akan digunakan sebagai gateway. Yang mana dalam hal ini yang paling cocok adalah interfaces yang kita gunakan sebagai server tadi.
    Lalu bagian selanjutnya adalah dhcp relay, yang mana ini akan disetting jika kita menggunakan perangkat penghubung lainnya (yang memiliki ip) sebagai penyebar ip dhcp ke client. Karena kita tidak menggunakan dhcp relay, kita kosongi saja.
    Setelah itu pengaturan rentang ip yang dipakai untuk dhcp.
    Selanjutnya memasukkan ip DNS sesuai kebutuhan. Kalau bisa samakan dengan DNS sumber internet.
    Kemudian kita mengatur waktu lamanya ip dhcp akan dilepaskan atau lease time.
    Window konfirmasi setup dhcp selesai.
    Kemudian selanjutnya kita tinggal membuat hotspot. Klik menu IP>hotspot.
    Lalu pada window baru klik hotspot setup.
    Pertama kita masukkan interfaces yang akan dipakai untuk menyalurkan hotspot.
    Lalu kita masukkan IP dari interfaces yang menyambung ke hotspot.
    Kemudian kita juga memasukkan rentang ip yang bisa dipakai di hotspot.
    Setelah itu kita memilih tipe certificate yang nantinya akan digunakan untuk validasi web login page. Biasanya kita harus memasukkannya secara manual. Namun karena saat ini belum begitu dibutuhkan, kita tidak perlu pakai certificate.
    Selanjutnya kita memasukkan ip dari server SMTP. Server ini hanya digunakan jika hotspot tersambung dengan server e-mail dan akan menggunakan e-mail tersebut. Jika tidak ada atau tidak dibutuhkan kosongi saja.
    Kemudian kita memasukkan ip DNS Server. Bagian ini bisa diisi untuk menegaskan DNS baru yang mana bisa digunakan untuk filter dan sebagainya. Namun apabila dikosongi jaringan sudah akan mengikuti DNS utama dari sumber internet.



    Lalu kemudian kita memasukkan URL atau domain yang akan ditampilkan atau akan dituju ketika login page tampil. Kalau bisa jangan gunakan format penulisan seperti alamat web agar tidak terjadi crash antara domain hotspot dengan domain internet.
    terakhir kita memasukkan user default untuk mengakses hotspot.
    Maka setelah itu hotspot berhasil dibuat.
    Lalu kita masuk pengaturan selanjutnya, yakni menambahkan user baru untuk hotspot agar bisa login. Sebelum membuat user, kita harus membuat tempat semacam grup untuk user-user tersebut agar user dapat dikategorikan dengan mudah. Kita masuk tab user profiles kemudian klik tombol add.
    Selanjutnya akan terbuka window untuk memasukkan identitas dari grup. Yang ini saya namai siswa. Bagian terpenting cuma nama dan shared user yang mana itu mengindikasikan banyaknya user yang bisa menggunakan.
    Setelah membuat wadahnya sekarang kita baru membuat user login-nya. Kita berpindah ke tab user. Lalu klik add.
    Saat terbuka window baru, isi sesuai keinginan. bagian terpenting adalah user dan password. Bagian server itu digunakan apabila kita menggunakan server lebih dari satu. Lalu klik OK.
    Maka user sudah dibuat dan kita tinggal mengujinya dengan connect ke hotspot. Lalu masuk ke login page. Setelah itu kita masukkan user dan password yang tadi.


    Apabila bisa terkoneksi seperti ini (dalam artian status berubah menjadi login) maka sudah tersambung dan bisa digunakan.

    Sekian untuk tutorial kali ini.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar