Konfigurasi Point to Point Protocol (PPP) di Packet Tracer
Bismillah, Salam sejahtera untuk kita semua..
Posting saya kali ini akan membahas salah satu protocol untuk Wide Area Network (WAN), yaitu PPP (Point to Point Protocol).. Enjoy ^^
Point to Point Protocol (PPP)
PPP (point to point protocol)
yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN dalam suatu jaringan
komputer internetwork, PPP menyediakan metode untuk megirimkan
multi-protocol datagram melalui koneksi point to point. Protocol ini
menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda
encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai
macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi.
Arsitektur
dasar PPP berlapis dan lapisan paling bawah adalah LCP atau Link
Control Protocol. Link Control Protocol bertanggung jawab untuk membuat
sambungan. Internet Packet control protocol atau IPCP mengirim dan
menerima paket-paket melalui link yang didirikan oleh Link Control
Protocol atau LCP.
PPP terdiri dari 3 komponen utama :
- metode untuk enkapsulasi multi-protocol datagram
- LCP (Link Control Protocol), untuk membangun, mengkonfigurasi, dan menguji koneksi data link.
- NCP (Network Control Protocol), untuk menetapkan dan mengkonfigurasi protokol jaringan lapisan yang berbeda.
Fitur PPP, berikut ini adalah fitur kunci dari protocol ini :
- PPP beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).
- Dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN.
- Tidak ada batas transmission rate
- Keseimbangan load melalui multi-link
- LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya.
- Mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan sbgnya.
- Mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol)
- NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas.
Cara Kerja Point to Point Protocol :
- Point to Point Protocol mengikuti system nitifikasi alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial-up dan IP Address.
- Point to Point Protocol menyediakan dua metode otentikasi, yaitu : Password Authentication Protocol, yang menggunakan Password untuk mengotentikasi. dan Challenge Handshake Authentication Protocol, yang menggunakan handshake server dengan dial-up sebagai otentikasi.
- Point to Point Protocol memungkinkan berbagai jenis Protocol beroperasi pasa flatform dan link yang sama.
- Point to Point Protocol memeriksa link yang sudah dibentuk oleh Protocol, termasuk yang disebut dengan Fasilitas Link Level Echo untuk memeriksa link beroperasi dengan baik.
Untuk bagaimana konfigurasi PPP akan saya simulasi kan menggunakan Cisco Packet Tracer, dan pada simulasi ini saya akan mencoba menerapkan 2 tipe authentikasi yaitu menggunakan PAP dan CHAP.
Skema :
Router
|
|
R1
|
|
Se2/0
|
10.0.0.1/8
|
Fa0/0
|
192.168.10.0/24
|
R2
|
|
Se2/0
|
10.0.0.2/8
|
Se3/0
|
20.0.0.2/8
|
R3
|
|
Se3/0
|
20.0.0.1/8
|
Fa0/0
|
192.168.20.0/24
|
PAP
|
|
R1 se2/0
|
password ppp-pap
|
R2 se2/0
|
password ppp-pap
|
CHAP
|
|
R2 se3/0
|
password ppp-chap
|
R2 se3/0
|
password ppp-chap
|
Dari
tabel diatas kita akan menerapkan 2 tipe authentikasi PPP R1 se2/0
--> R2 se2/0 dengan authentikasi PAP dan R2 se3/0 --> R3 se3/0
dengan authentikasi CHAP.
Agar
setiap router dapat saling terhubung dengan protocol ppp maka harus
terjadi handshake antara dua sisi PPP, yaitu dengan mengunakan validasi
username dan password. pada simulasi ini username memakai nama hostname
masing masing router dengan password ppp-pap untuk authentikasi PAP
sedangkan ppp-chap untuk authentikasi CHAP.
Setelah koneksi PPP berhasil dibuat, yang perlu dilakukan adalah melakukan routing, anda bisa pilih routing dinamis (RIP, OSPF atau EIGRP) atau routing statis sebagai routing protocolnya.
Oke.. Lanjut, kita mulai konfigurasi router nya,
Klik icon router, buka mode konfigurasi command line interface, ketikan perintah konfigurasi dibawah ini :
#R1
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname R1
R1(config)#username R2 password ppp-pap
R1(config)#interface se2/0
R1(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.0.0.0
R1(config-if)#encapsulation ppp
R1(config-if)#ppp authentication pap
R1(config-if)#ppp pap sent-username R1 password ppp-pap
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#interface fastEthernet 0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#
#R2
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname R2
R2(config)#username R1 password ppp-pap
R2(config)#username R3 password ppp-chap
R2(config)#interface se2/0
R2(config-if)#ip address 10.0.0.2 255.0.0.0
R2(config-if)#clock rate 64000
R2(config-if)#encapsulation ppp
R2(config-if)#ppp authentication pap
R2(config-if)#ppp pap sent-username R2 password ppp-pap
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit
R2(config)#interface serial 3/0
R2(config-if)#ip address 20.0.0.2 255.0.0.0
R2(config-if)#encapsulation ppp
R2(config-if)#ppp authentication chap
R2(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#
#R3
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname R3
R3(config)#username R2 password ppp-chap
R3(config)#interface se3/0
R3(config-if)#ip address 20.0.0.1 255.0.0.0
R3(config-if)#clock rate 64000
R3(config-if)#encapsulation ppp
R3(config-if)#ppp authentication chap
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#exit
R3(config)#interface fastEthernet 0/0
R3(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#exit
R1(config)#
Setelah koneksi PPP telah berhasil dibuat, hal terkahir yang perlu
dilakukan untuk konfigurasi ini adalah routing protocol, anda boleh
memilih routing protocol sesuai selera anda, routing protocol yang saya
gunakan pada konfigurasi ini adalah OSPF.
Klik kembali icon router, dan buka mode command line interface, setting ospf seperti dibawah ini :
#R1 OSPF
R1(config)#router ospf 10
R1(config-router)#network 10.0.0.0 255.255.255.0 area 0
R1(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 0
R1(config-router)#log-adjacency-changes
R1(config-router)#exit
R1(config)#exit
R1#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
#R2 OSPF
R2(config)#router ospf 10
R2(config-router)#network 10.0.0.0 255.255.255.0 area 0
R2(config-router)#network 20.0.0.0 255.255.255.0 area 0
R2(config-router)#log-adjacency-changes
R2(config-router)#exit
R2(config)#exit
R2#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
#R3 OSPF
R3(config)#router ospf 10
R3(config-router)#network 20.0.0.0 255.255.255.0 area 0
R3(config-router)#network 192.168.20.0 0.0.0.255 area 0
R3(config-router)#log-adjacency-changes
R3(config-router)#exit
R3(config)#exit
R3#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Lakukan test koneksi dengan ping atau simple PDU test untuk menguji konektivitias jaringan yang sudah dikonfigurasi.
Done..
Sekian, semoga dapat dipahami dan bermanfaat ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar