Merancang Jaringan Hotspot dengan Menggunakan mikrotik dan Acces Point
Sekarang ini istilah hotspot pasti sudah
biasa terdengar ditelinga masyarakat. Hotspot sudah menjadi hal yang
bisa dengan mudah ditemui disekitar masyarakat. Bahkan sekarang di
desa-desapun sudah banyak terdapat hotspot. Hotspot sendiri juga
merupakan suatu kebutuhan masyakat yang mana di sana masyarakat dapat
menggunakan koneksi internet skala besar tanpa harus terlalu membebani
finansial masing-masing. Seiringan dengan banyaknya hotspot, muncul
tipe-tipe hotspot baru yang memiliki fitur-fitur yang lebih memudahkan
pengguna dalam mengaksesnya. Salah satunya merupakan fitur login pada
landing page yang mana membuat keamanan dari suatu hotspot lebih
terjamin dengan sistem multi user dengan multi tipe user. Pada
kesempatan ini saya ingin membagi ilmu mengenai cara membuat hotspot
dengan menggunakan perangkat Mikrotik dan Wireless Access Point.
Sehingga hotspot yang disebarkan oleh Wireless Acces Point memiliki
keamanan yang lebih kuat dengan bantuan perangkat mikrotik. Langsung
saja kita siapkan bahan-bahannya :
- Seperangkat Wireless Access Point
- Seperangkat Mikrotik
- Seperangkat Laptop atau Komputer
- 3 buah Kabel UTP Cross Over dengan konektor RJ-45
- Perangkat yang digunakan sebagai Sumber Internet (modem, saluran kabel internet, dsb)
- Software Winbox (yang bisa diunduh di sini untuk Windows) bagi pengguna linux dapat membaca cara membuka aplikasi windows di linux
Lalu berikut ini langkah-langkah konfigurasinya (klik gambar untuk memperbesar) :
Pertama-tama sambungkan semua kabel UTP
pada port mikrotik ether1, ether2, dan ether5. Lalu sambungkan kabel
dari ether1 ke sumber koneksi internet seperti modem, ether2 ke laptop
atau komputer kita, lalu ether5 kita sambungkan ke Wireless Access
Point. Lalu dari laptop kita (perumpamaan memakai laptop) kita buka
aplikasi winbox.exe yang sudah disiapkan tadi.
Kemudian klik pada bagian neighbors, akan muncul perangkat tersedia. Bila belum tersedia, klik refresh beberapa kali jika masih belum muncul coba cek koneksi kabel UTP.
Kemudian klik perangkat pada rincian MAC Address agar MAC Address autofill pada kolom atas untuk connect. Kemudian klik connect.
Kemudian selanjutnya akan terbuka window konfigurasi mikrotik pada winbox.Untuk yang pertama kita mengubah pengaturan ether1 agar mendapatkan ip dhcp sebagai client. Karena kalau semisal kita menggunakan ip lokal statis, maka tidak akan bisa disambungkan dengan jaringan internet secara luas. Maka dari itu kita harus mendapatkan ip publik yang sudah resmi dari ISP.
Lalu akan terbuka sub window baru di dalam window winbox, pada window tersebut klik tombol add (plus merah) untuk menambahkan pengaturan baru dhcp client.
Setelah akan terbuka window baru, pada window ini kita cukup mengatur port ether yang dipakai, yang mana merupakan ether1.
Kemudian akan tertambah pengaturan baru dan ether1 akan memiliki ip dari ISP.
Lalu selanjutnya pengaturan Firewall
yang mana kita akan menggunakan pengaturan NAT yang mana fungsi untuk
mewakili beberapa ip cukup dengan satu node IP. Di sini NAT yang dipakai
tipe srcnat yang mana kita menggunakan satu ip publik dari ISP untuk
mewakili seluruh jaringan lokal.
Pada window baru yang terbuka, klik tombol add lagi seperti pada dhcp client tadi.
Lalu selanjutnya set sesuai dengan pengaturan yang saya bahas tadi. Lalu selanjutnya klik tab action.
Ubah action menjadi masquerade. Kemudian klik OK.
Untuk selanjutnya kita mensetting DNS. Ada pada menu IP pada sub menu DNS.
Lalu akan terbuka window baru yang
berisi pengaturan DNS. Karena tadi kita mendapatkan dari DHCP sekaligus
dengan DNS-nya, maka seharusnya sudah ada DNS yang tersetting. Lalu kita
cukup mencentang Allow Remote Request. Kemudian klik OK.
Kemudian kita bisa mengetes apakah
mikrotik sudah terkoneksi internet apa belum dengan terkoneksinya dengan
sumber internet dengan ping DNS google atau DNS lain.
Lalu untuk selanjutnya kita atur ip address untuk port ethernet lain. Pada menu IP lalu sub menu adresses.
Kemudian tekan tombol add, setelah
terbuka window baru lagi kita memasukkan ip address dan memilih
interface yang akan diubah ip-nya. Dalam hal ini kita set dulu
interfaces port ether2. Karena akan dipakai untuk server dhcp. Lalu klik
OK.
Untuk selanjutnya kita akan membuat dhcp
server yang mana akan digunakan sebagai saluran menuju laptop admin
agar kita tidak perlu setting ip lagi apabila nanti reconnect. Letaknya
pada menu IP sub menu dhcp server.
Kemudian setelah terbuka window baru, klik pada tombol dhcp setup untuk membuat pengaturan dhcp server baru.
Pada pembuatan dhcp server, pertama-tama kita atur interface yang akan dipakai untuk menyebarkan dhcp.
Selanjutnya mengatur subnet yang akan dipakai untuk dhcp. Sesuaikan dengan IP dari interface yang tersambung tadi.
Kemudian memasukkan ip yang digunakan
sebagai gateway atau jalan masuk menuju jaringan lain. Dalam hal ini
kita menggunakan IP dari interfaces mikrotik yang tersambung pada
jaringan.
Selanjutnya pengaturan rentang ip
address yang akan dipakai untuk dibagikan kepada client dhcp. Pastikan
ip tersebut juga termasuk dalam satu jaringan dengan ip interfaces yang
tersambung tadi (gateway). Gunakan tanda hubung untuk menunjukkan
hingga, dan gunakan tanda koma untuk memisah beberapa ip address tak
urut.
Selanjutnya kita memasukkan ip DNS yang
akan dipakai. Biasanya bagian ini akan terisi otomatis jika kita sudah
mendapatkan koneksi internet dan ip dhcp dari server internet.
Kemudian terakhir kita memasukkan lease time dari ip dhcp.
Setelah selesai konfigurasi akan ada konfirmasi window.
Kemudian apabila sudah mendapatkan ip dari server dhcp, selanjutnya kita tes koneksi internet dengan membuka website google.
Kemudian kita masuk ke pengaturan
interfaces yang nanti akan disambungkan pada jaringan WLAN. Kita setting
IP pada menu IP>addresses.
Kita tambahkan pengaturan baru dengan klik tombol add.
Kemudian kita set ip-nya lalu interfaces kita pilih ether5. Kita sesuaikan dengan port yang disambungkan untuk WLAN.
Karena tadi kita sudah mengatur interfaces yang akan dipakai untuk
server dhcp, sekarang kita tinggal membuat pengaturan dhcp servernya di
menu IP>dhcp server.
Pada window dhcp server klik dhcp setup.
Kemudian interfaces-nya kita sesuaikan dengan yang tadi.Setelah itu pengaturan rentang ip yang dipakai untuk dhcp.
Kemudian kita mengatur waktu lamanya ip dhcp akan dilepaskan atau lease time.
Window konfirmasi setup dhcp selesai.
Kemudian selanjutnya kita tinggal membuat hotspot. Klik menu IP>hotspot.
Lalu pada window baru klik hotspot setup.
Pertama kita masukkan interfaces yang akan dipakai untuk menyalurkan hotspot.
Lalu kita masukkan IP dari interfaces yang menyambung ke hotspot.
Kemudian kita juga memasukkan rentang ip yang bisa dipakai di hotspot.
Setelah itu kita memilih tipe certificate yang nantinya akan digunakan
untuk validasi web login page. Biasanya kita harus memasukkannya secara
manual. Namun karena saat ini belum begitu dibutuhkan, kita tidak perlu
pakai certificate.Selanjutnya kita memasukkan ip dari server SMTP. Server ini hanya digunakan jika hotspot tersambung dengan server e-mail dan akan menggunakan e-mail tersebut. Jika tidak ada atau tidak dibutuhkan kosongi saja.
Kemudian kita memasukkan ip DNS Server.
Bagian ini bisa diisi untuk menegaskan DNS baru yang mana bisa digunakan
untuk filter dan sebagainya. Namun apabila dikosongi jaringan sudah
akan mengikuti DNS utama dari sumber internet.
Lalu kemudian kita memasukkan URL atau
domain yang akan ditampilkan atau akan dituju ketika login page tampil.
Kalau bisa jangan gunakan format penulisan seperti alamat web agar tidak
terjadi crash antara domain hotspot dengan domain internet.
terakhir kita memasukkan user default untuk mengakses hotspot.
Maka setelah itu hotspot berhasil dibuat.
Lalu kita masuk pengaturan selanjutnya,
yakni menambahkan user baru untuk hotspot agar bisa login. Sebelum
membuat user, kita harus membuat tempat semacam grup untuk user-user
tersebut agar user dapat dikategorikan dengan mudah. Kita masuk tab user profiles kemudian klik tombol add.
Selanjutnya akan terbuka window untuk
memasukkan identitas dari grup. Yang ini saya namai siswa. Bagian
terpenting cuma nama dan shared user yang mana itu mengindikasikan
banyaknya user yang bisa menggunakan.
Setelah membuat wadahnya sekarang kita baru membuat user login-nya. Kita berpindah ke tab user. Lalu klik add.
Saat terbuka window baru, isi sesuai
keinginan. bagian terpenting adalah user dan password. Bagian server itu
digunakan apabila kita menggunakan server lebih dari satu. Lalu klik
OK.
Maka user sudah dibuat dan kita tinggal
mengujinya dengan connect ke hotspot. Lalu masuk ke login page. Setelah
itu kita masukkan user dan password yang tadi.
Apabila bisa terkoneksi seperti ini (dalam artian status berubah menjadi login) maka sudah tersambung dan bisa digunakan.
Sekian untuk tutorial kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar